Kapal selam adalah kapal air yang dirancang untuk melakukan operasi baik di permukaan maupun di bawah air. Mekanisme kerja utama kapal selam ditentukan oleh teori hidrostatik dan Prinsip Archimedes. Tergantung pada besarnya gaya apung dan berat kapal selam, baik positif, negatif atau netral. Ketika sebuah kapal selam tenggelam dalam air dan diam, berat kapal selam harus sama dengan gaya apung. Saat kapal selam tenggelam di air, tekanan hidrostatik yang dialami kapal selam meningkat. Tekanan hidrostatik eksternal diimbangi oleh tekanan di dalam kapal selam yang menggunakan pompa dan sensor. Kedalaman maksimum operasi kapal selam ditentukan oleh kemampuan pompa dan peralatan tekanan lainnya untuk mempertahankan tekanan internal sehingga dapat mengimbangi tekanan hidrostatik eksternal. Oleh karena itu, menentukan tekanan hidrostatik pada kapal selam sangat penting dalam desain dan operasinya.
Dalam contoh ini, dua kapal selam mainan ditempatkan di kolam pada kedalaman yang berbeda. Kami akan memvisualisasikan kontur tekanan kapal selam menggunakan Ansys Fluent simulations
Tujuan utama dari contoh ini adalah untuk memahami dan memvisualisasikan kontur tekanan pada kapal selam mainan dengan kedalaman kolam yang berbeda menggunakan Ansys Fluent simulations. Tujuan kedua adalah untuk memverifikasi hasil CFD dari tekanan hidrostatik pada kapal selam menggunakan hasil analitik
Sekarang mari kita menganalisis dan memahami keseimbangan hidrostatik di kapal selam.